Mungkin sebagian orang pernah mendengar “jeruk pamelo muria” , jeruk
bali yang satu ini memang sempat menjadi buah bibir tatkala pada tahun 2006
tepatnya pada Gelar Promosi Agribisnis II Soropadan 2006 (9/7/2006) di
Temanggung, jeruk Pamelo ini menjadi salah satu buah andalan yang di display
oleh stand Dispertanak Kabupaten Kudus. Tapi yang menarik, dalam event yang
sama ada pula stand pameran yang menampilkan produk buah yang sama yaitu dari
seorang penangkar Jeruk bali Madu dari kabupaten Pati bernama Sukir.
Jeruk bali atau yang lebih pupuler disebut Jeruk pamelo memang menjadi buah yang sangat popular di Jawa tengah, karena disamping manfaatnya untuk kesehatan, buah jeruk Pamelo juga bernilai ekonomis tinggi, terutama bagi petani yang menanamnya sehingga banyak pihak kala itu yang mengklaim bahwa Jeruk Pamelo tersebut berasal dari daerahnya. Hingga pada akhirnya pada tahun 2008 Bupati Pati Tasiman resmi mempatenkan nama jeruk bali madu pada Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Kudus yang lebih di kenal sebagai kota kretek juga mempunyai
Varietas jeruk yang sama karena secara geografi letak antara Kabupaten Kudus
dan Kabupaten Pati yang bersebelahan sehingga penyebaran tanaman jeruk ini juga
sampai di daerah sekitarnya.
DUA NAMA SATU
RASA, !! MANA YANG ASLI ??
Pada tahun 2006 tepatnya saat diadakanya Event Gelar Promosi
Agrobisnis II Soropadan di Temanggung Jawa Tengah, di sana ada dua stand
promosi yang memamerkan dan menjual buah jeruk bali, yakni stand Dispertanak
Kabupaten Kudus dan Stand Mitrabuana Nursery yang di miliki Sukir, keduanya
sama – sama mengklaim bahwa buah tersebut asli berasal dari daerahnya hingga
membuat bingung para pengunjung yang saat itu datang dari berbagai penjuru
Nusantara, karena event tersebut di ikuti oleh berbagai instansi dan
wirausahawan yang berasal dari seluruh Indonesia khususnya yang bergerak dalam
bidang Pertanian.
Para pengunjung sempat bertanya – Tanya ,”rasanya sama tapi kok
namanya beda?, yang mana yang asli?”. Para pengunjung yang tertarik membeli
buah jeruk bali ini lebih memilih stand milik Sukir (Penangkar buah Jeruk Bali
Madu ) karena di stand ini khusus menjual dan memamerkan Buah dan bibit Jeruk
bali madu.
Dalam hal rasa, jeruk bali dari kedua wilayah tersebut memang tidak
jauh berbeda, sama – sama manis tanpa rasa asam, tapi apabila di perhatikan
secara cermat, Jeruk Bali Madu dari Pati tidak mempunyai biji, sedangkan jeruk
bali dari Kudus terdapat biji di dalamnya, hal ini dikarenakan jeruk bali yang
tumbuh di wilayah Kudus berada pada ketinggian diatas 350 m Dpl tepatnya di
lereng Gunung Muria, sedangkan jeruk bali Madu yang tumbuh di wilayah Pati
berada di kisaran ketinggian 300 m dpl yang memang ideal bagi pertumbuhan pohon
jeruk bali (dari berbagai sumber).
Jadi Mana yang Asli ?? jika anda penasaran bisa datang langsung ke
Pati atau Kudus dan Petik buahnya di pekarangan saya.
ASAL USUL JERUK BALI MADU dan JERUK BALI MURIA
Pada artikel berikutnya saya akan membahas
tentang asal usul jeruk bali Madu dan Jeruk Bali Muria.